Minggu, 14 Oktober 2018

KESEHATAN GIGI


  • KESEHATAN GIGI dan MULUT 

Kesehatan mulut penting bagi kesehatan dan kesejahteraan tubuh secara umum dan sangat mempengaruhi kualitas kehidupan, termasuk fungsi bicara, pengunyahan dan rasa percaya diri. Gangguan kesehatn gigi dan mulut akan berdampak pada kinerja seseorang(Megananda dkk,2011).
Sakit gigi merupakan suatu gejala nyeri yang dapat timbul ketika terkena berbagai macam rangsangan, rangsangan tersebut dapat berupa makanan atau minuman yang terlalu panas atau terlalu dingin, terlalu manis atau makanan-makanan yang bersifat lengket. Keluhan nyeri yang dikemukakan oleh setiap individu bersifat subyektif, yaitu ngilu, nyeri yang kadang timbul atau berdenyut. Nyeri merupakan mekanisme pertahanan tubuh dan timbul apabila ada jaringan yang rusak (Prabowo, 2010). Mekanisme nyeri berawal dari rangsang berbahaya yang diubah menjadi impuls nyeri sampai persepsi nyeri gigi, dimana impuls nyeri dihantarkan melalui impuls serabut saraf (Dovgan, 2002). Untuk mengatasi nyeri gigi dapat diberikan obat-obatan pereda nyeri atau analgesik tetapi sebagian masyarakat justru menggunakan cara tradisional untuk mengatasi nyeri gigi, salah satunya dengan pemberian bawang putih pada gigi berlubang(Rina,2013).
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Tahun 2013, menunjukkan prevalensi nasional masalah gigi dan mulut adalah 25,9% sebanyak 14 provinsi mempunyai prevalensi masalah gigi dan mulut di atas angka nasional, diantaranya Sulawesi Tenggara sebanyak 28,6%. Penyakit gigi dan mulut mendaki urutan pertama dengan prevalensi 61% penduduk. Penyakit yang terbanyak yang di derita masyarakat adalah karies gigi dan penyakit periodontal (Kemenkes RI,2013) .
Karies merupakan suatu penyakit infeksi yang dapat meluas dan terutama mengenai jaringan keras gigi, sehingga terjadi kerusakan jaringan keras pada rongga mulut pasien(Ardo, 2010). Karies adalah penyakit infeksi lokal dan bersifat progressif yang terjadi akibat adanya interaksi faktor-faktor yaitu agen, substrat, host, dan waktu.
Masyarakat Indonesia pada umumnya telah mengenal tanaman bawang putih. Bawang putih ini merupakan salah satu tumbuhan umbi yang memiliki khasiat. Selain manfaat utamanya untuk bahan baku keperluan dapur, umbi bawang putih juga dapat digunakan sebagai salah satu bahan baku untuk pembuatan obat-obatan. Bawang putih diketahui mempunyai zat antibakteri yang ampuh dan dapat membunuh beberapa jenis bakteri salah satunya bakteri dalam rongga mulut. Di dalam tubuh, allisin dapat merusak protein bakteri, sehingga bakteri penyebab penyakit tersebut mati. Allisin merupakan zat aktif yang mempunyai daya antibiotika cukup ampuh (Houshmand,2013).
Bawang putih (Allium sativum) adalah tanaman umbi lapis dan salah satu spesies dari genus Allium. Bawang putih memiliki kekerabatan dekat dengan bawang merah, bawang bombay dan daun bawang. Bawang putih adalah tanaman asli dari asia tengah. Dengan riwayat dimanfaatkan manusia lebih dari 7000 tahun, bawang putih telah menjadi bahan pokok di wilayah Mediterania, Afrika dan Eropa dan menjadi bumbu masak di wilayah Asia. Bawang putih telah dimanfaatkan orang mesir kuno sebagai bahan medis dan bahan masak (Bayan et al., 2014; Ehrlich, 2011).
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan Latar Belakang yang telah dijelaskan diatas, maka didapatkan perumusan Masalah sebagai berikut :
1.      Apa yang di maksud dengan gigi berlubang?
2.      Bagaimana proses terjadinya gigi berlubang ?
3.      Bagaimana pencegahan gigi berlubang ?
4.      Apa kandungan yang terdapat dalam bawang putih ?
5.      Apa manfaat yang terdapat dalam bawang putih ?

TUJUAN
-          UNTUK MENGETAHUI KHASIAT YANG TERDAPAT PADA BAWANG PUTIH YANG BIASA DI PAKAI TERHADAP PENYEMBUHAN PAGA NYERI GIGI



PEMBAHASAN
1.      Gigi berlubang merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu email,dentin dan sementum. Karies adalah hasil interaksi dari bakteri dipermukaan gigi, plak atau biofilm dan diet(khususnya komponen karbohidrat yang dapat difermentasikan oleh bakteri plak menjadi asam, terutama asam huylaktat dan asetat) sehingga terjadi demineralisasi jaringan keras gigi. Karies adalah penyakit infeksi yang disebabkan pembentukan plak kariogenik pada permukaan gigi yang menyebabkan demineralisasi pada gigi(demineralisasi email terjadi pada pH 5,5 atau lebih). Dari sekitar 300 macam spesies bakteri di rongga mulut, hanya sebagian di antaranya yang dikenal dengan Sreptococcus Mutans merupakan organisme penyebab karies(Megananda dkk,2010).
2.      Teori tentang proses lubang gigi bisa terbentuk, yang paling popular adalah teori acidogenik (asam). Dalam teori ini dijelaskan lubang gigi terjadi karena permukaan terluar gigi yaitu email dihancurkan oleh asam. Gula terutama sukrosa akan diragikan oleh bakteri yang terdapat pada plak menjadi asam. Asam ini akan sehingga mengakibatkan lubang gigi(Bangfad,2014).
3.      Pencegahan gigi berlubang bertujuan untuk mempertinggi taraf hidup dengan memperpanjang kegunaan gigi di dalam mulut. Ada beberapa metode yang dapat memecah siklus terjadinya karies (Tarigan, 2012) antara lain:
a.    Pengaturan Diet
Hal ini merupakan faktor yang paling umum dan signifikan untuk penyakit karies. Ion asam yang terus menerus diproduksi oleh plak yang merupakan bentuk dari karbohidrat dalam jumlah yang banyak akan menyebabkan sistem buffering saliva menjadi inadekuat, sehingga proses remineralisasi yang merupakan faktor penyeimbang dari faktor demineralisasi. Karbohidrat yang paling banyak dikonsumsi adalah monosakarida dan disakarida. Konsumsi karbohidrat yang tinggi merupakan faktor penyebab terjadinya karies(Tarigan, 2012)
b.    Kontrol Plak
Beberapa studi menunjukkan bahwa ada hubungan antara menyikat gigi dengan perkembangan karies gigi. Kontrol plak dengan menyikat gigi sangat penting sebelum menyarankan hal hal lain.(Tarigan, 2012)
Menjaga kebersihan rongga mulut harus dimulai pada pagi hari, baik sebelum maupun setelah sarapan. Menyikat gigi sebelum sarapan akan mengurangi potensi erosi mekanis pada permukaan gigi yang telah demineralisasi. Dilanjutkan dengan menjaga kebersihan rongga mulut yang dilakukan pada malam hari sebelum tidur. Ketika tidur aliran saliva akan berkurang sehiongga efek buffer akan berkurang, karena itu semua plak harus dibersihkan dan diikuti dengan pemberian oabt obat pencegahan sepertifluoride(Tarigan, 2012)
c.    Penggunaan Fluor
Penambahan fluor pada pada air dapat menambah konsentrasi ion fluor dalam struktur apatit gigi yang belum erupsi. Ini berarti struktur apatit
gigi akan lebih tahan pada lingkungan asam dan meningkatkan potensi terjadinya remineralisasi.
Fluor bekerja dengan tiga cara. Fluor dapat memperlambat perkembangan lesi karies dengan segera menghambat terjadinya demineralisasi pada permukaan gigi. Fluor meningkatkan ketahanan email terhadap asam dan meningkatkan proses remineralisasi, bereaksi dengan hidroksiapatit membentuk fluorapatit(Tarigan, 2012)
4.      Bawang putih mengandung minyak atsiri yang sangat mudah menguap di udara bebas. Minyak atsiri dari bawang putih diduga mempunyai kemampuan sebagai antibakteri dan antiseptic. Sementara itu, zat yang diduga berperan memberi aroma bawang putih yang khas adalah allicin. Di dalam tubuh, allicin merusak bakteri penyakit, sehingga bakteri penyakit tersebut mati(Syamsiah dan Tajudin,2003).
Allicin merupakan zat aktif yang mempunyai daya antibiotik yang cukup ampuh. Banyak yang membandingkan zat ini dengan si raja antibiotik yaitu penisilin. Bahkan, banyak yang menduga kemampuan allicin 15 kali lebih kuat daripada penisilin (Syamsiah dan Tajudin,2003).
Scordinin berperan sebagai enzim pertumbuhan dalam proses germinasi (pembentukan tunas) dan pemngeluaran akar bawang putih. Scordinin diyakini dapat memberikan atau meningkatkan stamina tubuh. Hal ini disebabkan kemampuan bawang putih dalam bergabung dengan protein dan menguraikannya, sehingga protein tersebut mudah dicerna oleh tubuh(Syamsiah dan Tajudin,2003).
5.      Manfaat bawang putih telah terbukti dalam penelitian dan telah dimanfaatkan sebagai pengobatan.Ekstrak bawang putih telah terbukti memiliki aktivitas antibakteri.Ekstrak bawang putih efektif dalam mengurangi bakteri mulut (Borhan dkk,2012).
6.      Pada daerah kami tepatnya di Sulawesi Tenggara kab. Muna terdapat suatu kebiasaan masyarakat yang dimana mereka percaya bahwa bawang putih mampu mengurangi  nyeri pada gigi berlubang. Bawang putih itu di haluskan  kemudian di masukkan kedalam lubang gigi dan diamkan selama 5-10 menit, setelah itu berkumur dengan air hangat sambil di kumur-kumur. Masyarakat disana sangat mempercayai hal tersebut dan memang terbukti dapat mengurangi nyeri pada gigi berlubang. Dan ada juga cara lain yang dilakukan masyarakat dengan  memotong  tipis bawang tersebut  sesuai ukuran pada gigi yang berlubang lalu kemudian di masukan dalam lubang gigi yang sedang nyeri. Namun jika pada saat dimasukkan merasa tidak nyaman bawang putih yang telah dihaluskan dapat dibungkus dengan menggunakan kain tipis yang bersih.
7.      Disini kami dapat menyimpulkan bahwa bawang putih hanya mampu meredakan rasa nyeri tanpa menyembuhkan oleh sebab itu setelah menggunakan bawang putih lebih baik disarankan memeriksakan giginya lebih lanjut di puskesmas.

Disqus Comments