- KESEHATAN GIGI dan MULUT
Kesehatan
mulut penting bagi kesehatan dan kesejahteraan tubuh secara umum dan sangat
mempengaruhi kualitas kehidupan, termasuk fungsi bicara, pengunyahan dan rasa
percaya diri. Gangguan kesehatn gigi dan mulut akan berdampak pada kinerja seseorang(Megananda
dkk,2011).
Sakit gigi merupakan suatu gejala nyeri yang dapat
timbul ketika terkena berbagai macam rangsangan, rangsangan tersebut dapat
berupa makanan atau minuman yang terlalu panas atau terlalu dingin, terlalu
manis atau makanan-makanan yang bersifat lengket. Keluhan nyeri yang
dikemukakan oleh setiap individu bersifat subyektif, yaitu ngilu, nyeri yang
kadang timbul atau berdenyut. Nyeri merupakan mekanisme pertahanan tubuh dan
timbul apabila ada jaringan yang rusak (Prabowo, 2010). Mekanisme nyeri berawal
dari rangsang berbahaya yang diubah menjadi impuls nyeri sampai persepsi nyeri
gigi, dimana impuls nyeri dihantarkan melalui impuls serabut saraf (Dovgan,
2002). Untuk mengatasi nyeri gigi dapat diberikan obat-obatan pereda nyeri atau
analgesik tetapi sebagian masyarakat justru menggunakan cara tradisional untuk
mengatasi nyeri gigi, salah satunya dengan pemberian bawang putih pada gigi
berlubang(Rina,2013).
Riset
Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Tahun 2013, menunjukkan prevalensi nasional masalah
gigi dan mulut adalah 25,9% sebanyak 14 provinsi mempunyai prevalensi masalah
gigi dan mulut di atas angka nasional, diantaranya Sulawesi Tenggara sebanyak
28,6%. Penyakit gigi dan mulut mendaki urutan pertama dengan prevalensi 61%
penduduk. Penyakit yang terbanyak yang di derita masyarakat adalah karies gigi
dan penyakit periodontal (Kemenkes RI,2013) .
Karies merupakan suatu penyakit infeksi yang dapat
meluas dan terutama mengenai jaringan keras gigi, sehingga terjadi kerusakan
jaringan keras pada rongga mulut pasien(Ardo, 2010). Karies adalah penyakit
infeksi lokal dan bersifat progressif yang terjadi akibat adanya interaksi
faktor-faktor yaitu agen, substrat, host, dan waktu.
Masyarakat Indonesia pada umumnya telah mengenal
tanaman bawang putih. Bawang putih ini merupakan salah satu tumbuhan umbi yang
memiliki khasiat. Selain manfaat utamanya untuk bahan baku keperluan dapur,
umbi bawang putih juga dapat digunakan sebagai salah satu bahan baku untuk
pembuatan obat-obatan. Bawang putih diketahui mempunyai zat antibakteri yang
ampuh dan dapat membunuh beberapa jenis bakteri salah satunya bakteri dalam
rongga mulut. Di dalam tubuh, allisin
dapat merusak protein bakteri, sehingga bakteri penyebab penyakit tersebut
mati. Allisin merupakan zat aktif yang
mempunyai daya antibiotika cukup ampuh (Houshmand,2013).
Bawang putih (Allium sativum) adalah tanaman
umbi lapis dan salah satu spesies dari genus Allium. Bawang putih
memiliki kekerabatan dekat dengan bawang merah, bawang bombay dan daun bawang.
Bawang putih adalah tanaman asli dari asia tengah. Dengan riwayat dimanfaatkan
manusia lebih dari 7000 tahun, bawang putih telah menjadi bahan pokok di
wilayah Mediterania, Afrika dan Eropa dan menjadi bumbu masak di wilayah Asia.
Bawang putih telah dimanfaatkan orang mesir kuno sebagai bahan medis dan bahan
masak (Bayan et al., 2014; Ehrlich, 2011).
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan Latar Belakang yang telah dijelaskan
diatas, maka didapatkan perumusan Masalah sebagai berikut :
1. Apa
yang di maksud dengan gigi berlubang?
2. Bagaimana
proses terjadinya gigi berlubang ?
3. Bagaimana
pencegahan gigi berlubang ?
4. Apa
kandungan yang terdapat dalam bawang putih ?
5. Apa
manfaat yang terdapat dalam bawang putih ?
TUJUAN
-
UNTUK MENGETAHUI KHASIAT YANG TERDAPAT PADA
BAWANG PUTIH YANG BIASA DI PAKAI TERHADAP PENYEMBUHAN PAGA NYERI GIGI
PEMBAHASAN
1.
Gigi berlubang merupakan suatu
penyakit jaringan keras gigi, yaitu email,dentin dan sementum. Karies adalah
hasil interaksi dari bakteri dipermukaan gigi, plak atau biofilm dan diet(khususnya
komponen karbohidrat yang dapat difermentasikan oleh bakteri plak menjadi asam,
terutama asam huylaktat dan asetat) sehingga terjadi demineralisasi jaringan
keras gigi. Karies adalah penyakit infeksi yang disebabkan pembentukan plak
kariogenik pada permukaan gigi yang menyebabkan demineralisasi pada
gigi(demineralisasi email terjadi pada pH 5,5 atau lebih). Dari sekitar 300
macam spesies bakteri di rongga mulut, hanya sebagian di antaranya yang dikenal
dengan Sreptococcus Mutans merupakan
organisme penyebab karies(Megananda dkk,2010).
2.
Teori tentang proses lubang gigi bisa
terbentuk, yang paling popular adalah teori acidogenik (asam). Dalam teori ini
dijelaskan lubang gigi terjadi karena permukaan terluar gigi yaitu email
dihancurkan oleh asam. Gula terutama sukrosa akan diragikan oleh bakteri yang
terdapat pada plak menjadi asam. Asam ini akan sehingga mengakibatkan lubang
gigi(Bangfad,2014).
3.
Pencegahan gigi berlubang bertujuan
untuk mempertinggi taraf hidup dengan memperpanjang kegunaan gigi di dalam
mulut. Ada beberapa metode yang dapat memecah siklus terjadinya karies
(Tarigan, 2012) antara lain:
a.
Pengaturan Diet
Hal ini merupakan faktor yang
paling umum dan signifikan untuk penyakit karies. Ion asam yang terus menerus
diproduksi oleh plak yang merupakan bentuk dari karbohidrat dalam jumlah yang
banyak akan menyebabkan sistem buffering saliva menjadi inadekuat, sehingga
proses remineralisasi yang merupakan faktor penyeimbang dari faktor
demineralisasi. Karbohidrat yang paling banyak dikonsumsi adalah monosakarida
dan disakarida. Konsumsi karbohidrat yang tinggi merupakan faktor penyebab
terjadinya karies(Tarigan, 2012)
b.
Kontrol Plak
Beberapa studi
menunjukkan bahwa ada hubungan antara menyikat gigi dengan perkembangan karies
gigi. Kontrol plak dengan menyikat gigi sangat penting sebelum menyarankan hal
hal lain.(Tarigan, 2012)
Menjaga
kebersihan rongga mulut harus dimulai pada pagi hari, baik sebelum maupun
setelah sarapan. Menyikat gigi sebelum sarapan akan mengurangi potensi erosi
mekanis pada permukaan gigi yang telah demineralisasi. Dilanjutkan dengan
menjaga kebersihan rongga mulut yang dilakukan pada malam hari sebelum tidur.
Ketika tidur aliran saliva akan berkurang sehiongga efek buffer akan berkurang,
karena itu semua plak harus dibersihkan dan diikuti dengan pemberian oabt obat
pencegahan sepertifluoride(Tarigan,
2012)
c.
Penggunaan Fluor
Penambahan fluor pada pada air dapat menambah
konsentrasi ion fluor dalam struktur
apatit gigi yang belum erupsi. Ini berarti struktur apatit
gigi akan lebih tahan pada
lingkungan asam dan meningkatkan potensi terjadinya remineralisasi.
Fluor
bekerja
dengan tiga cara. Fluor dapat
memperlambat perkembangan lesi karies dengan segera menghambat terjadinya
demineralisasi pada permukaan gigi. Fluor
meningkatkan ketahanan email terhadap asam dan meningkatkan proses
remineralisasi, bereaksi dengan hidroksiapatit
membentuk fluorapatit(Tarigan,
2012)
4. Bawang
putih mengandung minyak atsiri yang sangat mudah menguap di udara bebas. Minyak
atsiri dari bawang putih diduga mempunyai kemampuan sebagai antibakteri dan
antiseptic. Sementara itu, zat yang diduga berperan memberi aroma bawang putih
yang khas adalah allicin. Di dalam
tubuh, allicin merusak bakteri
penyakit, sehingga bakteri penyakit tersebut mati(Syamsiah dan Tajudin,2003).
Allicin
merupakan zat aktif yang mempunyai daya antibiotik yang cukup ampuh. Banyak
yang membandingkan zat ini dengan si raja antibiotik yaitu penisilin. Bahkan,
banyak yang menduga kemampuan allicin
15 kali lebih kuat daripada penisilin (Syamsiah dan Tajudin,2003).
Scordinin berperan sebagai enzim pertumbuhan dalam
proses germinasi (pembentukan tunas) dan pemngeluaran akar bawang putih.
Scordinin diyakini dapat memberikan atau meningkatkan stamina tubuh. Hal ini
disebabkan kemampuan bawang putih dalam bergabung dengan protein dan
menguraikannya, sehingga protein tersebut mudah dicerna oleh tubuh(Syamsiah dan
Tajudin,2003).
5. Manfaat
bawang putih telah terbukti dalam penelitian dan telah dimanfaatkan sebagai
pengobatan.Ekstrak bawang putih telah terbukti memiliki aktivitas
antibakteri.Ekstrak bawang putih efektif dalam mengurangi bakteri mulut (Borhan
dkk,2012).
6.
Pada
daerah kami tepatnya di Sulawesi Tenggara kab. Muna terdapat suatu kebiasaan masyarakat
yang dimana mereka percaya bahwa bawang putih mampu mengurangi nyeri pada gigi berlubang. Bawang putih itu di
haluskan kemudian di masukkan kedalam
lubang gigi dan diamkan selama 5-10 menit, setelah itu berkumur dengan air
hangat sambil di kumur-kumur. Masyarakat disana sangat mempercayai hal tersebut
dan memang terbukti dapat mengurangi nyeri pada gigi berlubang. Dan ada juga
cara lain yang dilakukan masyarakat dengan
memotong tipis bawang tersebut sesuai ukuran pada gigi yang berlubang lalu
kemudian di masukan dalam lubang gigi yang sedang nyeri. Namun jika pada saat
dimasukkan merasa tidak nyaman bawang putih yang telah dihaluskan dapat dibungkus
dengan menggunakan kain tipis yang bersih.
7.
Disini
kami dapat menyimpulkan bahwa bawang putih hanya mampu meredakan rasa nyeri
tanpa menyembuhkan oleh sebab itu setelah menggunakan bawang putih lebih baik
disarankan memeriksakan giginya lebih lanjut di puskesmas.